Prof. Mahmud Yunus, seorang ulama besar asal Minangkabau mengatakan bahwa, bagi guru menguasai metode pembelajaran itu lebih penting darip...
Selain itu, penguatan karakter peserta didik dewasa ini juga mutlak dilakukan oleh para guru. Fenomena kenakalan remaja, hilangnya sopan santun terhadap orang tua, bahkan sampai terjadi kasus guru dipolisikan oleh siswanya sendiri karena dinilai melakukan pelanggaran HAM adalah contoh nyata bagaimana karakter remaja saaat ini memang sudah sangat memprihatinkan. Memang banyak faktor yang mempengaruhi, namun ketidakmampuan guru dalam menanamkan karakter atau nilai kebaikan pada siswa bisa jadi salah satu pemicunya. Nah, di dalam pelatihan ini guru dilatih bagaimana menerapkan pola pembelajaran yang menuntut siswa untuk membentuk karakter baik dalam dirinya, seperti semangat, pantang menyerah, sopan santun, ramah dan sebagainya.
Kegiatan yang terlaksana atas kerjasama Yayaysan Dana Sosial Al Falah (YDSF) dan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) ini, diikuti oleh 45 guru dari 5 sekolah, yaitu SMP Muhammadiyah 6 Pule, MTs Muhammadiyah 2 Gandusari, MTs Muhammadiyah 3 Tugu, MTs Muhammadiyah Watulimo dan SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek sebagai penyelenggara. Kasi Kurikulum DIKPORA Kab. Trenggalek, Janjang Suherly dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. "saya sangat mengapresiasi adanya kegiatan pelatihan seperti ini, kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan terutama bagi guru yang kesulitan dalam menentukan metode pembelajaran" tuturnya. Janjang menambahkan pentingnya pembentukan karakter siswa saat ini, dimana era globalisasi telah membentuk pola hidup bebas, sehingga banyak siswa mencontoh gaya hidup bebas yang kebablasan. "kita jangan terlena dengan canggihnya teknologi, di era globalisasi ini teknologi layaknya dua sisi mata uang, ada sisi negatif dan positifnya, maka pembentukan karakter siswa sangat penting dilakukan oleh guru". imbuhnya.
Kegiatan yang dihelat di gegung Bhawarasa Kab. Trenggalek ini juga dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Trenggalek, Drs. H. Rohmat, MM dan Staf PENMA Kemenag Trenggalek, Mislani. Pelatihan berjalan dengan sangat menarik dan membuat para peserta antusias mengikuti pelatihan sampai selesai. Salah satu metode yang diterapkan Trainer dalam pelatihan ini adalah kompetisi, dimana setiap kelompok yang punya prestasi akan mendapatkan bintang kertas. Akhirnya pelatihan ditutup dengan pemberian hadiah kepada kelompok dengan bintang terbanyak.
COMMENTS