Di Trenggalek, masalah minimnya kuantitas kader persyarikatan menjadi problem klasik yang belum terpecahkan sampai hari ini. Beragam al...
Agar situasi seperti itu tidak terus berlanjut, Hadi Prasetyo, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Trenggalek, melontarkan wacana untuk melibatkan pasangan (suami/istri) para aktifis muda Muhammadiyah dalam setiap kegiatan persyarikatan. “Saran saya, istri-istri pengurus Pemuda Muhammadiyah itu dijadikan pengurus Nasyiah, minimal jadi anggota”. Ujar Hadi dalam sebuah kesempatan. Wacana yang dimunculkan Kepala MI Muhammadiyah Gandusari tersebut, nampaknya mulai mendapat respon positif.
Meksipun belum semua, ada beberapa pasangan kader Pemuda Muhammadiyah yang saat ini telah menjadi anggota Nasyi’ah. Salah satunya adalah Yoanita Martina. Guru Tata Busana SMK Muhammadiyah 1 Trenggalek tersebut adalah istri Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Trenggalek, Arifin. Wanita kelahiran Trenggalek 30 tahun silam itu sebelumnya tidak kenal dengan Muhammadiyah, apalagi aktif. Namun sejak menjadi pendamping hidup dari Kepala SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek, pelan-pelan ia mulai belajar tentang Muhammadiyah dengan mengikuti Pengajian Ahad Pagi yang rutin diselenggarakan PDM Trenggalek tiap awal bulan. Bahkan, ibu satu anak itu, kini menjadi salah satu pengurus PD NA Trenggalek.
Untuk terus menyuarakan gagasan tersebut, kemarin (Rabu, 9/5) PD PM dan PD NA Trenggalek mengadakan rapat bersama. Rapat yang digelar di kantor PDM menghasilkan keputusan untuk mengadakan kegiatan bersama antara PD PM dan PD NA, yakni kajian keluarga sakinah. Selain untuk merekatkan ukhuwah antara dua ortom yang lama tidak bertemu karena kevakuman, kegiatan yang rencananya digelar di Gedung Bhawarasa Trenggalek sekaligus mengisi kegiatan di bulan suci Ramadhan. " selain mengisi ramadhan dengan kegiatan positif, kita berharap dengan adanya kegiatan bersama, ukhuwah antara pengurus Pemuda dan NA semakin kuat". tutur Yunik Fauzanin, Ketua PD NA Trenggalek.
Selanjtunya Hadi menghimbau kepada seluruh jajaran pimpinan Pemuda Muhammadiyah mulai daearah sampai ranting mengikuti kegiatan yang direncanaka pertengahan Juni. Tidak hanya itu, anggota panwascam Gandusari itu juga mnegaskan, agar suami atau istri dana anak para pimpinan untuk diajak pada kegiatan yang akan dipungkasi dengan buka puasa tersebut. “Saya mohon, seluruh pimpinan, ajak istri anda, ajak suami dan anak anda dalam kegiatan nanti, janganlah kita ikuti sesepuh-sesepuh kita yang sukses mengkader orang lain, tapi gagal mengkader keluarganya sendiri”. Pungkasnya.
Rapat bersama kemarin setidaknya diikuti oleh 20 orang pimpinan, baik dari Pemuda maupun Nasyi’ah. Jika dua puluh orang pimpinan itu mengajak pasangan masing-masing, maka setidaknya sudah 40 orang yang terlibat. Apalagi jika ditambah anak, bisa lebih banyak. Lantas bagaimana dengan yang belum punya pasangan alias JONES (Jomblo Ngenes)..?? Jawabnya ya segeralah menikah. Kata Gusdur,,,,,Gitu aja kok repot.
COMMENTS