Personal Branding dan Kemajuan Sekolah

Oleh : Arifin PERSONAL BRANDING  “Personal Branding adalah kekuatan, keunggulan, atau kelebihan yang kita miliki akan mampu menja...
Oleh : Arifin

PERSONAL BRANDING 

“Personal Branding adalah kekuatan, keunggulan, atau kelebihan yang kita miliki akan mampu menjadikan sebagai daya tarik”. (Mulyana, 2012).

Ayah saya, Mujono. Lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. Tidak kaya pun tidak dikatakan miskin. Saat muda sampai paruh baya, bapak menekuni pekerjaan sebagai tukang kayu. Meskipun berpostur tubuh mini, tapi masalah keperkasaan fisik jangan ditanya. Putune warok ponorogo. Roso. Dari satu rumah ke rumah yang lain, dari satu desa ke desa yang lain, bapak diundang untuk nggraji  (membelah kayu menggunakan gergaji). Kayu-kayu yang dipotong biasanya digunakan untuk bahan membangun rumah (reng, usuk juga balok). Pakai gergaji mesin...?? bukan. Tapi graji esek  (gergaji besi tradisional yang dioperasikan secara manual, mengandalkan kekuatan lengan). Puluhan tahun bapak menekuni usaha itu, hingga akhirnya pensiun karena fisiknya sudah tidak setangguh dulu. Artefak graji esek bapak masih ada sampai sekarang, berkarat di atas kandang.

Pasca menikah dengan mbok (ibu) saya, Mujilah namanya, bapak memutuskan untuk menetap dirumahnya sekarang, lingkungan Bantengan, suatu wilayah di selatan desa Jambu, Kecamatan Tugu. Di Bantengan bapak alih profesi menjadi petani dengan menggarap lahan warisan si mbah yang tidak terlalu luas. Selain itu bapak juga mengolah lahan milik Perhutani, orang menyebutnya mbabatan. Oleh bapak, lahan yang hanya bisa digarap namun tidak bisa dijual itu, tiap tahun ditanami padi, jagung, singkong dan kacang tanah secara bergantian. Dari kehidupan diladang itulah saya mengenal tentang perfeksionisme (kesempurnaan). Saya baru sadar jika bapak ternyata orang yang sangat perfeksionis (menekankan kesempurnaan).

Suatu ketika, saat saya sedang membantu bapak ndangir (membersihkan rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman jagung) ada kejadian yang membuat saya heran bukan kepalang. Saya merasa bahwa dangiran saya sudah bersih, rumput-rumput liar yang mengganggu pertumbuhan jagung telah habis saya gasak menggunakan cangkul. Namun diluar dugaan, dibelakang saya, bapak mindoni (mengulang) apa yang sudah saya kerjakan. Ketika beliau saya tanya “pak, iku wes tak dangir, nyapo di danger maneh”. Tanyaku pada bapak. Namun jawaban bapak sungguh menohok. “Jale reneo, dilok’en lemu ndagir ndak resik, mek kok lajahi, lek ngene carane, sok emben yo wes mrajak maneh sukete”. Hal serupa kembali terjadi ketika saya membantu bapak matun (membersihkan rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman padi). Waktu itu beliau harus mengulang pekerjaan yang menurut saya sudah saya selesaikan. “nyambut gae kui ojo mureh cepete, ning asile. Jale ceken lemu matun koyo ora enek asile, lawong sukete sek koyo ngene. Mindon gaeni. Alon-alon ae penting resik tenan, ben parine tukule apik”. Kurang lebih seperti itulah komentar bapak yang masih saya ingat sampai sekarang.

Masalah pekerjaan, bapak memang sangat teliti dan beroritasi pada kesempurnaan hasil. Dan betul, seperti kata pepatah, hasil tidak pernah menghianati usaha. Tanaman jagung dan padi yang bapak tanam, hasilnya selalu bagus. Begitulah sifat bapak, personal branding orang tua saya, perfeksionis. Sebenarnya masih banyak term personal branding yang dimiliki bapak, namun satu contoh diatas cukup untuk memperjelas apa itu personal branding.

PERSONAL BRANDING DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Anda tahu SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya? Atau SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi –Malang? Jika anda belum tahu, mungkin anda perlu ngopi lebih jauh...hehehe. SD Muhammadiyah 4 (mudipat) Pucang Surabaya adalah Sekolah Dasar Muhamamadiyah terbaik di Jawa Timur, Sekolah Teladan Nasional, memiliki ribuan murid dan berprestasi di banyak even tingkat internasional. Begitu juga dengan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi – Malang (SMK MUTU). SMK yang berlokasi di area persawahan itu merupakan salah satu SMK terbaik di negeri ini. SMK MUTU menjadi SMK Rujukan Nasional, pengembang proyek mobil bertenaga surya, lebih dari 2.000 siswa belajar disana, serta memilki gedung SMK tertinggi dan terindah di Indonesia, yakni tujuh lantai yang diberi nama The Titanium Building. Lalu kenapa saya mencatut dua nama sekolah tersebut, apa kaitannya dengan judul artikel ini? Anda pasti bertanya-tanya. Semua akan saya jelaskan dalam paragraf-paragraf berikutnya. Baca sampai habis ya.

Saat ini SD Muhammadiyah 4 Pucang (Mudipat) dan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi (SMK MUTU) adalah dua diantara ribuan sekolah Muhammadiyah yang unggul, maju dan melesat luar biasa. Saya katakan saat ini, karena memang dulu dua sekolah tersebut belum maju dan unggul. Keduanya hanya sekolah biasa-biasa saja, tidak ada yang spesial. Jangankan unggul dan berprestasi sampai ketingkat dunia, untuk mendapatkan murid saja susah. Tahun demi tahun terus berganti dengan kondisi yang tidak berubah dialami SD Muhammadiyah 4 Pucang. Cerita pilu SMK MUTU tak jauh berbeda dengan Pucang. Sampai akhirnya pertolongan Allah tiba. Sekolah Dasar enam tahun dan Sekolah Menengah Kejuruan tiga tahun itu berubah, maju dan melesat bak roket canggih buatan Amerika. Titik balik melesatnya dua lembaga kebanggaan Muhammadiyah Jawa Timur tersebut adalah ketika dipimpin oleh dua sosok luar biasa, yakni Pak Mulyana AZ sebagai kepala Mudipat dan Pak Pahri sebagai kepala SMK MUTU. Dua orang tersebut kini menjadi fenomena, dicari dan dibutuhkan banyak lembaga pendidikan untuk dituntut ilmunya.

Dua minggu lalu, saya berkesempatan bertemu langsung, ngobrol bareng dan menimba ilmu dari pak Mulyana maupun Pak Pahri. Saya bersama guru-guru Muhammadiyah Trenggalek mendapat asupan nutrisi tinggi tentang bagaimana cara membangun sekolah unggul dan berkemajuan melalui forum Baitul Arqam yang diselenggarakan oleh MPK PDM Trenggalek dimana pak Mulyana dan Pak Pahri menjadi salah satu narasumbernya (28-29/04/2018). Tausiyah pak Mulyana dimulai dari sejarah dan dinamika Mudipat hingga akhirnya menjadi sekolah juara. Demikian pula Pak Pahri.

Menurut cerita pak Mulyana, Pucang (Mudipat maksudnya), dulu adalah sekolah paling tidak laku di surabaya, sekolah miskin dengan fasilitas seadanya. Jika sekolah lain belum dibuka pendaftaran, ratusan calon siswa sudah antri untuk mendaftar. Sedangkan Pucang yang sudah membuka pendaftaran berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan juga tidak kunjung dilirik. Mirip dengan kondisi beberapa sekolah Muhammadiyah dibeberapa tempat termasuk di Trenggalek. Namun berkat sentuhan tangan dingin Pak Mul, kini mudipat menjadi primadona. Bahkan untuk penerimaan siswa baru tahun depan, sekarang yang nginden sudah antri bejibun. Saat ini pucang memiliki gedung 6 lantai yang sangat iconic yang diberi nama The Millenium Building.Bukan lagi tangga tapi lift, tidak lagi meja kayu, tapi almini, bukan lagi main kelereng tapi hockey, tidak pula guru yang kasar, bengis dan berpenampilan menyeramkan, namun guru yang santun, murah senyum dan berpenampilan menarik. Itulah brand mudipat sekarang, termasuk personal branding para pendidiknya.

Berbicara masalah penampilan guru, pak Mulyana memberi perhatian serius. Salah satu gebrakan yang dilakukan sang motivator dan Trainer Nasional ketika dimanahi memimping mudipat, di awal-awal kepemimpinannya, penampilan guru menjadi salah satu konsentrasi yang dibenahi. Pria asal Gresik yang telah menulis lebih dari 50 buku itu menekankan kepada guru-gurunya agar berpenampilan good looking (menarik dan berkelas). Salah satu penerjemahan penampilan good looking itu yakni dengan mengenakan kemaja dan berdasi. Bahkan pada even-even tertentu lengkap dengan jasnya. Kebijakan pak Mulyana ternyata tidak serta merta disetujui oleh seluruh rekan kerjanya. Berbagai komentar nyinyir berdatangan dari para guru. Salah satu komentar yang sangat diingat pak Mulyana adalah ketika membandingkan gaji dengan penampilan. “Gaji dua ratus ribu saja kok gaya, pakai kemeja dan berdasi”. Namun pak Mulyana tidak bergeming, karena menurut keyakinannya penampilan branded akan sangat berpengaruh terhadap image masyarakat. Pak Mulyana terus menerapkan kebijakannya.

Bagaimana dengan pak Pahri, apa pandangan beliau tentang penampilan. Ternyata, Kepala Sekolah yang menjabat sejak 2009 itu menerapkan standar yang lebih daripada pak Mulyana. Bahkan, keseriusan pak Pahri dalam menata penampilan guru diwujudkan dengan kebijakan wajib mengenakan kemeja dan berdasi selama empat hari (Senin – Kamis) per minggu. Lebih ekstrim lagi, Lulusan terbaik Universitas Muhammadiyah Malang 1999 itu memberikan pelatihan inner beauty kepada seluruh guru dan karyawan. Pelatihan tersebut mengajarkan tentang bagaimana berpenampilan baik dan menarik serta menunjukkan kewibawaan seseorang melalui personal branding. Pemilihan warna baju, sampai aksesoris apa yang harus dipakai guru Muhammadiyah pun tak luput dai pembahasan Kepala Sekolah lulusan terbaik talent scout competition tersebut. Penampilan adalah salah satu bagian penting personal branding. Jangan sampai guru Muhammadiyah tidak berpenampilan baik dan menarik. Begitu pesan Pak Pahri kepada peserta Baitul Arqam.

SCHOOL BRANDING 

Siapa yang tidak tahu Pondok Moder Gontor Ponorogo. Pondok Pesantren yang namanya telah mendunia. Coba kita cek, bagaimana mereka membranding lembaganya dengan sangat hebat. Dimulai dari penampilan, baik ustadznya, santrinya sampai dengan pimpinan pondoknya. Exactly high class performance. Benar-benar memiliki penampilan berkelas. Kehadiran Pondok Gontor mampu merubah stigma negatif masyarakat tentang pensantren. Dulu, pesantren dicap sebagai lembaga pendidikan tradisional, ndeso dan cenderung tidak bisa menerima kemajuan jaman. Penampilan kyai dan santri yang kumuh dan lusuh menambah cerita horor tentang kehidupan pesantren. Disinilah gontor berperan. Jika biasanya santri pondok pesantren terkenal dengan sarung yang ngepir, peci lusuh dan baju koko kusam, lain halnya dengan santri Pondok Gontor. Mereka (para santri) mengenakan kemeja, berdasi, bersepatu dan ber jas. Selain itu Gontor juga mengajarkan bahasa inggris untuk para santrinya, bahkan ada pekan khusus berbahasa Inggris untuk seluruh santri dan ustadz. Satu keanehan dan ketidaklaziman bagi pesantren lainnya. Untuk itu alumni Pondok Gontor pasti memiliki kemampaun bahasa Aarab dan Inggris yang baik. Mereka terbuka dengan kemajuan. Termasuk mampu bekerjasama dengan dunia internasional menjadikan Gontor begitu mempesona. Gontor telah berhasil mengubah stigma negatif tentang pesantren. Alhasil, Gontor kini menjadi Pesantren paling maju seantero Indonesia. Bahkan dunia. Begitulah keberhasilan Gontor mengemas pendidikannya, melakukan yang namanya School branding.

MEMILIKI PERSONAL BRANDING = MEMAJUKAN SEKOLAH

Meskipun bukan menjadi faktor utama penunjang kemajuan sekolah, namun personal dan School branding menjadi penting dilakukan. Undang-undang mensyaratkan bahwa setiap pendidik harus memiliki empat kompetensi, yaitu Kompetensi Akademis, Pedagosis, Sosial dan Kepribadian. Sifat welas asih, ngayomi, bertutur kata yang baik sampai pada berpenampilan baik menjadi bagian dari kompetensi kepribadian. Jika guru memiliki tutur kata yang lembut, akan besar kemungkinan siswanya juga melakukan hal yang sama. Jika guru berpenampilan baik dan menarik juga akan ditiru oleh murid/santrinya. Adagium Jawa menerjemahkan kata “guru” dengan akronim digugu lan ditiru– di dengar dan diikuti. Satu adagium yang tepat menurut saya. Penampilan premium berdampak pada menigkatnya rasa percaya diri seseorang. Termasuk guru. Tidak harus mahal, namun berkelas. Bersih, rapi dan eye catching (enak dilihat). Jadi untuk para pendidik dimanapun anda berada, bahwa penampilan itu penting, jangan dianggap sepele. Pepatah Jawa mengatakan, Ajining diri soko lati, ajining rogo soko busono. (martabat diri seseorang tergantung tutur katanya, sedang martabat jasmani tergantung dari apa yang dikenakan). Salam guru keren berkualitas. 


COMMENTS

Name

Aksi,84,Artikel Pendidikan,11,Informasi,39,Kabar Persyarikatan,26,Kajian,33,Prestasi,34,Tahukah Kamu?,21,
ltr
item
MBS TRENGGALEK: Personal Branding dan Kemajuan Sekolah
Personal Branding dan Kemajuan Sekolah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2sCtuhjOIySLgp1Frmf3AGbwB_jKoSSV_ZAlPvPtkzYhid-jQEyuqYTpWyx5lt_YCMmc7-iqJugieKH-16wvPU7Wbbix8jgDjwufFl4p1qPkm6xFe83QIRx-Hhtfitzl0YmUm4xeuGiw/s1600/PERSONAL+BRANDING+DAN+KEMAJUAN+SEKOLAH.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2sCtuhjOIySLgp1Frmf3AGbwB_jKoSSV_ZAlPvPtkzYhid-jQEyuqYTpWyx5lt_YCMmc7-iqJugieKH-16wvPU7Wbbix8jgDjwufFl4p1qPkm6xFe83QIRx-Hhtfitzl0YmUm4xeuGiw/s72-c/PERSONAL+BRANDING+DAN+KEMAJUAN+SEKOLAH.jpg
MBS TRENGGALEK
https://www.mbsmu.com/2018/05/personal-branding-dan-kemajuan-sekolah.html
https://www.mbsmu.com/
https://www.mbsmu.com/
https://www.mbsmu.com/2018/05/personal-branding-dan-kemajuan-sekolah.html
true
120059883317363549
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content