Kajian Ramadhan 1439 H #17:Bulan Puasa Adalah Bulan Latihan

mbsmu.com
Oleh: Drs. Sholeh Suaidy

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Pada bahasan kali ini, marilah kita mengingat sabda Nabi saw yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dari Abu Sa’id al-Hudry yang artinya sebagai berikut:

“Barang siapa berpuasa dan mengetahui batas-batasnya, dan memelihara diri dari yang seyogyanya ia memelihara diri dari padanya, niscaya puasanya itu menutup segala dosanya yang telah lalu”. (HR Ibnu Hibban dari Abu Sa’id al Hudry).

Hadits tersebut secara jelas memberikan keterangan bahwa puasa yang harus kita jalankan ini bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, tetapi ada hal-hal lain yang lebih berat dari itu, yang berupa latihan kehidupan secara menyeluruh.

Kita juga sering mendengar, bahwa orang yang puasa Ramadlannya lulus, maka dia akan menjadi bersih dari dosa sebagaimana bersihnya bayi yang baru lahir. Lantas puasa yang bagaimana yang bisa memperoleh kriteria lulus dari Allah swt. Dalam suatu hadits Nabi bersabda:

“Barang siapa telah datang kepadanya bulan Ramadlan, lalu ia berpuasa di siangnya, ia shalat malam di malam-malamnya, ia memejamkan penglihatannya, ia memelihara kemaluannya dan lidahnya, dan ia menjaga benar-benar akan shalatnya dalam jamaah, dan bercepat-cepat ke Jum’at, maka ia telah puasa sempurna sebulan dan mendapat kesempurnaan pahala, mendapat al-Qadr, serta mendapat pemberian Tuhan”.

Yang perlu kita sadari sepenuhnya adalah, bahwa bulan ramadhan memang bulan untuk menempa diri dalam mendapatkan predikat dari Allah swt.sebagai hamba-Nya yang takwa. Ramadhan ibarat tempat latihan bagi pasukan tentara yang hendak bertugas ke medan perang, maka seorang tentara tidak akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik jika dia tidak mau menjalankan latihan sebagaimana yang telah ditentukan. Begitu pula seorang pengemudi, maka kecil kemungkinan dia bisa mengemudikan mobilnya dengan baik manakala dia sendiri tidak mau berlatih dengan sebaik-baiknya. Seorang tidak akan menjadi pandai tanpa belajar. Inilah sebenarnya fungsi bulan Ramadhan, bulan untuk melatih diri agar kita bisa melaksanakan kehidupan sesuai jalur yang semestinya.

Terlalu banyak musuh-musuh kehidupan yang harus kita hadapi, terutama yang datang dari dalam diri sendiri. Kadang-kadang kita harus menghadapi kejolak kemarahan, kadang-kadang kita harus menghadapi keinginan-keinginan kotor, kadang-kadang kita harus menghadapi perasaan-perasaan dengki, perasaan ingin menang sendiri, perasaan ingin menyakiti orang lain, perasaan ingin mendapat pengakuan lebih dari orang lain, dan sebagainya yang selalu hinggap dalam kehidupan ini. Dan jika hal-hal sebagaimana tersebut kita biarkan saja berkembang dalam diri kita, maka tentu akan sangat besar dampak keburukannya. Naluri kasih sayang akan tertutup oleh kedengkian, naluri untuk menghargai orang lain menjadi tertutup oleh perasaan ingin menang sendiri, kelemahlembutan akan tertutup oleh kesombongan, naluri social tertutup oleh perasaan egois.

Disinilah pentingnya kita memanfaatkan momentum bulan suci ramadhan ini agar benar-benar menghasilkan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan. Sehingga dengan bulan suci ramadhan diharapkan mampu memupus rasa kedengkian menjadi kasih sayang, mengubah kesombongan menjadi kelemahlembutan, menundukkan rasa ingin dilebihkan menjadi penuh pengakuan terhadap kelemahan diri, serta selalu bersedia untuk mengakui kelebihan orang lain.

Pada akhirnya mudah-mudahan kita bisa memfungsikan bulan Ramadhan ini sesuai dengan yang dikehendaki ajaran Islam.