mbsmu.com – “Sekolah ini punya progres yang bagus, jika dikelola dengan baik lembaga dengan konsep boarding seperti ini bisa menjadi sek...
Sekolah Inovatif SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek, begitu nama lengkap lembaga pendidikan yang menyatu dengan Pesantren MBS Trenggalek. Sekolah yang beralamat di Jalan Ronggo Warsito No. 4 Sumbergedong Trenggalek itu baru saja menyelesaikan satu agenda penting, yakni Visitasi Akreditasi oleh BAN-S/M Provinsi Jawa Timur. Visitasi perdana ini menjadi sesuatu yang mengejutkan bagi segenap sivitas akademika SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek. Pasalnya menurut kepala sekolah, Arifin, S.Pd.I. M.Pd., sekolah setingkat SMP baru bisa mengajukan akreditasi setelah tiga tahun berjalan atau telah meluluskan minimal satu kali, sementara SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek baru berjalan dua tahun. “Setahu saya SMP itu baru diakreditasi setelah 3 tahun atau telah meluluskan satu kali”. Tutur kepala sekolah yang menjabat sejak 2016 kepada redaksi mbsmu.com.
Namun, apapun alasannya, karena SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek telah terjadwal dalam rangkaian program visitasi, akhirnya kegiatan ini pun tetap berjalan sesuai juknis dan prosedur yang ada. Drs. Sis Sugiono, Assesor kedua menyatakan cukup terkejut setelah mendengar bahwa sekolah yang memiliki visi terbentuknya kader muslim yang islami, berkualitas, kompeten, mandiri dan berkemajuan ini baru berusia dua tahun dan belum pernah meluluskan. “Jadi sekolah ini belum punya lulusa ya pak?” Tanya beliau kepada kepala sekolah. “Tapi ya tidak apa-apa kita lanjutkan saja kegiatan visitasi ini” pungkasnya.
Visitasi yang berlangsung selama dua hari tersebut berjalan dengan cukup lancar. Kedua assesor mengapresiasi semangat para pendidik di SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek yang sudah menyiapkan dokumen hasil pelaksanaan 8 SNP. Wakil ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Trenggalek dan Ketua Majelis Dikdasmen turut hadir pada saat acara pembukaan. Pada kegiatan penutupan, Dr. Budiono menyampaikan bahwa cukup berat untuk memperoleh nilai maksimal, karena memang salah satu prasaratnya tidak terpenuhi, yakni adanya lulusan. “Kalau untuk mendapat nilai maksimal rasanya berat, karena sekolah ini belum pernah meluluskan” ujar dosen FKIP UMM menjelaskan. “ Namun, apapun hasilnya, jadikan itu motivasi untuk bergerak kearah yang lebih baik. Dengan SDM yang masih muda-muda ini saya yakin, sekolah ini bisa menjadi sekolah hebat suatu saat nanti” pungkasnya diikuti tepuk tangan peserta visitasi. Anis
COMMENTS