mbsmu.com – Pesantren MBS kehilangan. Bukan kehilangan barang atau uang namun kehilangan seorang pendidik. Ya, satu diantara pendidik di...
mbsmu.com – Pesantren MBS kehilangan. Bukan kehilangan barang atau uang namun kehilangan seorang pendidik. Ya, satu diantara pendidik di MBS Trenggalek baru saja berpamitan. Ialah Ustadzah Nindia Kalimatus Sholekhah.
Suasana haru pecah ketika sang ustadzah hendak meninggalkan lingkungan sekolah. Kesan mendalam sepertinya berhasil ditorehkan ustadzah Nindia kepada para santri. Hal itu bisa dilihat dari derai air mata yang mengiringi perpisahannya.
Ustadzah Nindia – Panggilan akrabnya, tergolong pendidik baru di lingkungan Pesantren MBS Trenggalek. Alumni Pesantren Modern Gontor itu baru bergabung dengan keluarga besar MBS Trenggalek awal tahun peajaran 2019-2020. Artinya ustadzah murah senyum itu baru sekitar 4 bulan mengajar di MBS. Namun meskipun singkat, wanita yang menempuh pendidikan S1 nya di UNIDA Gontor jurusan ekonomi Islam itu menjadi sosok yang dikagumi banyak santri. “Ustadzah Nindia itu enak ngajarnya dan suuuabar” kata Caca santri kelas 1 Putri. “Sabar, murah senyum dan care banget sama kita-kita” cetus Ria santri kelas 2.
Ustadzah Nindia sudah resmi mengajukan pengunguran diri dari MBS Trenggalek. Hal itu dibenarkan oleh kepala sekolah, Arifin, S.Pd.I. M.Pd. “Betul beliau sudah berpamitan” ujarnya. Menurut kepala sekolah, ustadzah yang sehari-hari mengajar Durusullugoh dan Muthola’ah tersebut berpamitan dari MBS karena akan melangsungkan pernikahan dan mengikuti suaminya yang bekerja di Timor Leste. “Ustadah Nindi mau nikah dan setelah nikah beliau akan mengikuti suami kerja di Timor Leste, suaminya kerja sebagi kontraktor” pungkas Arifin. Lessa
COMMENTS