mbsmu.com – Ittihadul Ma’ahid Al-Muhammadiyah (ITMAM) atau Perhimpunan Pondok Pesantren Muhammadiyah Seluruh Indonesia menyelenggarakan program Daurah Tahfidz bagi santri/siswa sekolah/pondok pesantren Muhammadiyah. Program ini dilaksanakan setiap dua bulan sekali secara bergantian, 2 bulan peserta putra dan 2 bulan selanjutnya peserta putri, begitu seterusnya.
Dimulai sejak
tahun 2017, program ini telah melahirkan ratusan santri penghafal al qur’an. ITMAM
menyewa sebulah vila di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah sebagai basecamp
daurah. Tempat ini dipilih karena suasananya yang asri dan tenang, cocok dan
mendukung kegiatan menghafal.
Daurah Tahfidz
Al Qur’an yang digagas oleh ITMAM bisa dikatakan program akselerasi atau
percepatan, karena waktu yang digunakan untuk menhafal relatif singkat yakni hanya
60 hari atau 2 bulan saja. Dalam kurun waktu tersebut peserta bisa menargetkan
hasil maksimal yaitu hafal 30 juz dan terbukti sudah banyak yang berhasil. Padahal
di pondok-pondok tahfidz Al Qur’an santri membutuhkan waktu bertahun-tahun
untuk bisa menghafal 30 Juz.
Awal Januari
2022 ini ITMAM kembali membuka pendaftaran peserta Daurah Tahfidz Al Qur’an.
Pelaksanaan program mulai tanggal 1 Februari sampai 30 Maret 2022 dengan
sasaran peserta putri. Tidak mau ketinggalan dengan pogram yang menggiurkan
ini, MBS Trenggalek mengirimkan 9 santriwati yang sudah mendaftar untuk
mengikuti program tahfidz kilat ini.
Sebelumnya pengelola MBS Trenggalek menyosialisasikan program ini kepada seluruh wali santri melalui WA Group. Dari total 127 santriwati, terdapat 9 santri yang mendaftar dan sudah mendapatkan restu orang tua. Untuk mengikuti program ini memang harus melalui persetujuan wali santri, karena ada biaya yang harus dikelurkan secara mandiri. Setiap peserta dikenakan biaya sebesar Rp. 3.500.000 yang dibayarkan langsung kepada panitia (ITMAM).
Selama
mengikuti program ini, peserta benar-benar fokus untuk menghafal al qu’ran. Bahkan
waktu setoran hafalan bisa sampai 7 kali sehari. Untuk itu panitia
memfasilitasi semua kebutuhan santri disana. Bahkan peserta tidak perlu mencuci
pakaiannya sendiri. Sudah ada petugas khusus yang disiapkan. Tugas peserta
disana hanya hafalan, hafalan dan hafalan. ipin
COMMENTS