Kegiatan Ceria Ramadhan di MIM Suruh/ foto: Darma.
Santri MBS Trenggalek sukses gelar Ceria Ramadhan 1445 Hijriah di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Kabupaten Trenggalek, Senin (01/04/24) pagi.
Kegiatan yang dirancang oleh
santri kelas 4 (X) MA Muhammadiyah (MAM) Trenggalek ini
digelar di MI Muhammadiyah (MIM) Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek. Kegiatan
tersebut berhasil membuat para siswa terkesan yakni siswa
kelas I sampai kelas V.
Kegiatan Ceria Ramadhan merupakan salah satu kegiatan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan Tema Bangunlah Jiwa
Raganya.
Pipit Rachmawati, Koordinator (P5) MAM Trenggalek
Putra, menjelaskan keselarasan tema tersebut di kegiatan Ceria Ramadhan. Tema
tersebut selaras dengan kegiatan Ceria Ramadhan, karena dari kegiatan tersebut
membawa kebahagiaan untuk sesama.
“Tema P5 kali ini, bangunlah jiwa raganya. Jiwa yang
sehat adalah jiwa yang bahagia. Bersamaan Bulan Ramadhan juga, maka kami mengajak
anak-anak, santri MBS Trenggalek untuk mengisi Bulan Ramadhan dengan membawa
kebahagian untuk anak-anak MIM, itupun juga salah satu bentuk amal,” jelas
Ustadzah Pipit sapaannya itu.
Kegiatan ceria Ramadhan di MIM Suruh dibuka dan dimulai
pada pukul 08.23 WIB oleh Kevin Triewanda, kemudian
dilanjutkan
dengan pembacaan Ayat Suci Al Qur’an oleh Ahmad Fauzi Ridlo. Acara dilanjutkan dengan
sambutan sekaligus tausiyah oleh Mujiarto,
Kepala MA Muhammadiyah Trenggalek. Pada
kesempatan kali ini, yang
akrab disapa Ustadz Mujiarto itu, bercerita tentang
kisah Nabi Musa a.s.
dan Raja Qarun, dan kisah Abdurrahman bin Auf.
“Qarun adalah seseorang yang kaya raya namun sangat
kikir dan sombong. Bahkan dia mendapatkan azab yang sangat mengenaskan dari
Allah SWT. Sikap sombong dan kikir itu, lanjutnya, dibalas oleh Allah SWT.
Dengan menurunkan gempa bumi dan tanah longsor, yang dapat menenggelamkan harta dan pengikutnya dan
tempat itu dinamakan Danau Qarun,” terangnya.Ustadz Mujiarto sedang bercerita tentang Qorun dan Abdurrahman bin Auf kepada siswa MIM Suruh/foto: Pipit
Ustadz Mujiarto melanjutkan bercerita tentang Abdurrahman
bin Auf. Beliau adalah salah satu Sahabat Nabi Muhammad yang dikenal sebagai
sosok kaya raya sekaligus dermawan. Beliau sering menyisihkan sebagian hartanya
untuk kepentingan kaum muslimin serta membantu perjuangan dakwah Islam. Dan juga
pernah menyedekahkan separuh hartanya bahkan bersedekah lagi hingga 40.000
Dinar.
“Dari cerita yang ustadz jelaskan, kira-kira kalian
pilih sosok yang mana?,” tanya Mujiarto kepada
siswa MIM Suruh.
Serentak mereka menjawab dengan semangat “Abdurrahman bin Auf”.
“Maka dari itu, tekunlah belajar,
hormati orang tuamu, dan mintalah doa dari orang tuamu supaya kalian menjadi
anak yang sukses dimasa yang akan datang,” tutur Mujiarto.
Setelah tausyiah, dilanjutkan
dengan game sambung ayat Al Qur’an yang dipandu oleh Surya
Pranata dan Arsyad Habibie.
“Saya mengisi kegiatan ini bersama Abi,
game ini asyik karena siswa bisa muroja’ah
hafalan yang telah dihafal pada saat itu, semoga dengan acara ini siswa siswi
MIM Suruh bisa lebih semangat untuk menghafal Al Qur’an,” harap
Surya
Setelah
game sambung ayat selesai, dilanjutkan
dengan kegiatan Ta’lim kids/pembacaan
dongeng oleh Farfan Artanditya dan Muhammad Faizal. Mereka bercerita tentang
Janganlah berbuat Riya’, Sombong, Takabbur, dan jangan egois. Kemudian,
kegiatan dilanjut dengan acara Fun Games oleh
Muhammad Hafes dan Muhammad Faiq, tujuan acara Fun Games ini adalah untuk memberikan
kegembiraan dan keceriaan kepada seluruh siswa dengan permainan Tebak Gambar.
Keseruan semakin bertambah saat pemenang game
mendapatkan doorprize. Setelah itu ada kegiatan pembagian
bingkisan untuk Anak
Yatim Piatu dan Dhuafa oleh Ustadz Mujiarto.
Kegiatan tersebut selesai pada pukul 09.45 WIB, ditutup dengan pembacaan
Doa oleh Wahyu Dian dan foto bersama. [Tim Redaksi]
COMMENTS