Drs. Rohmat M.M., Ketua Dewan Kyai MBS Trenggalek saat memberikan sambutan/ foto: dok.
"Sungguh haru
rasanya, karena hari ini kita bertemu dalam satu forum yang sangat-sangat mulia
dan kita bertemu bersama orang-orang yang sangat mulia," ungkap Ketua
Dewan Kyai MBS Trenggalek, Drs. Rohmat M.M., saat menyampaikan sambutan di
acara Munaqosyah Tahfidzul Qur’an Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek
Tahun 2024. Acara tersebut dilaksanakan di Pondok Tahfidz MBS Trenggalek,
Pogalan pada hari Ahad, (28/5/24).
MBS Trenggalek adalah
pondok pesantren yang mengintegrasikan pendidikan pesantren dengan pendidikan
umum. Salah satu program unggulannya adalah Tahfidzul Qur’an. Munaqosyah adalah
salah satu kegiatan tahunan dalam program Tahfidzul Qur’an tersebut.
Ketua Dewan Kyai MBS
Trenggalek menjelaskan bahwa meskipun MBS Trenggalek bukan sekolah tahfidz,
program Tahfidzul Qur’an tetap menjadi prioritas dengan dukungan penuh dari
program daurah, pendampingan ustadz dan ustadzah, serta fasilitas yang memadai.
Program ini dirancang agar santri dapat terus mempertahankan hafalannya.
"Memang secara
seutuhnya MBS Trenggalek bukan sekolah tahfidz, namun program tahfidz ini adalah
program unggulan. Program daurah yang sudah dilaksanakan di kampus ini maupun
di Tawangmangu adalah bagian dari usaha kami untuk memastikan santri terus
menghafal," jelas Ustadz Rohmat.
Pondok Tahfidz MBS
Trenggalek yang bertempat di Pogalan ini, lanjutnya, menyediakan fasilitas
untuk kegiatan daurah, memungkinkan calon tahfidz untuk menginap dan mengikuti
program dengan optimal. Selain itu, belajar di MBS Trenggalek ini juga memberikan
percepatan dalam pendidikan, termasuk kesempatan bagi santri untuk menjadi imam
dan khatib di masjid pondok maupun di luar pondok.
"Belajar di pondok
kita ini mungkin mendapatkan percepatan-percepatan dari pada di pondok yang
sudah besar. Para hafidz yang hafal satu juz, dua juz dan seterusnya itu sudah
berkesempatan untuk menjadi imam di pondok kita. Dan untuk kelas-kelas yang
agak tinggi, sudah menjadi imam di masjid yang jamaahnya banyak termasuk
dibelakangnya para assatid dan mereka terbiasa untuk itu," tutur Ketua PDM
Trenggalek Periode 2010-2022 itu.
Beliau juga menekankan
pentingnya istiqomah bagi seluruh santri yang mengikuti Munaqosyah, agar terus
melanjutkan menghafal Al-Qur'an tanpa batas waktu, sampai akhir hayat. Di
akhir, Ustadz Rohmat berpesan kepada para wali santri untuk senantiasa
memberikan doa dan dukungan kepada anak-anak mereka.
"Kami berharap
bapak ibu selalu memberikan do’a dan dukungan apapun kepada anak-anak kita.
Yang tidak kami inginkan, anak-anak di awal-awal itu senang, rajin, kemudian
beberapa saat sudah loyo, sudah males dan seterusnya. Hal itu semoga tidak
terjadi pada para santri semuanya," harapnya.
COMMENTS