Santri Baru Putra MBS Trenggalek melaksanakan Praktik Ibadah/ foto: Naufal |
Panitia dalam kegiatan ini terdiri dari pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) MBS Trenggalek yang dibantu oleh asatidz dan ustadzat MBS Trenggalek. FORTASI 2024 diikuti oleh 94 peserta yang terdiri dari 71 santri SMP dan 23 santri MA. Para peserta tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disiapkan oleh panitia.
Berbagai materi penting disampaikan dalam kegiatan ini, antara lain pengenalan lingkungan sekolah, pengenalan kurikulum dan strategi belajar, dasar-dasar Islam, psikologi remaja, public speaking dan jurnalistik, penyuluhan kebersihan diri, kemuhammadiyahan, wawasan tentang narkoba, ke-Islaman, bahaya kenakalan remaja, pengenalan ekstrakurikuler tapak suci, ke-IPM-an/keorganisasian, dan peraturan baris-berbaris. Para pemateri diundang dari berbagai sumber yang kompeten di bidangnya, termasuk ustadz/ustadzah MBS Trenggalek, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Trenggalek, Puskesmas, Dinas Sosial, Pimda 96 Tapak Suci Trenggalek, dan PD IPM Kabupaten Trenggalek.
Ustadz Anang Wahid Cahyono sedang menjelaskan cara melaksakan ibadah praktis dan dasar-dasar Ke-Islaman/ foto: Naufal |
"Hari ini Ustadz tidak akan
mengajari kalian tentang bagaimana caranya sholat, tapi di sini Ustadz ingin
melihat bagaimana cara kalian untuk sholat," ujar beliau kepada santri
kelas 1. Dalam sesi ini, Ustadz Anang juga meminta para peserta untuk
mempraktikkan tata cara sholat yang langsung dilihat dan dibenarkan oleh
beliau. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa para santri memahami dan
melaksanakan sholat dengan benar.
Selain memberikan materi, kegiatan
FORTASI juga diisi dengan berbagai aktivitas interaktif. IPM MBS Trenggalek
menyelenggarakan sesi ice breaking yang disertai dengan doorprize untuk menjaga
semangat peserta. Hal ini juga bertujuan memberikan apresiasi kepada peserta
yang aktif bertanya kepada pemateri terkait materi yang disampaikan.
Pada salah satu momen, Ustadz Anang
memberikan nasihat kepada para santri baru agar selalu betah di pondok
pesantren dengan menaati dan menjalankan seluruh peraturan dan kegiatan yang
ada.
"Siapa yang tadi malam nangis?
Acungkan tangannya!" tanya beliau sebelum memberikan pesan dan nasihat.
Setelah menyampaikan nasihatnya, Ustadz Anang memberikan hadiah kepada salah
satu santri baru yang mengacungkan tangan dan maju ke depan seluruh peserta
Fortasi.
"Setelah ini Ustad kasih
hadiah, tapi jika kamu masih nangis lagi nanti malam, kamu, Ustad suruh
kembalikan hadiah ini dua kali lipat, paham?" kata beliau dengan senyum,
yang disambut tawa oleh para peserta.
Rangkaian kegiatan FORTASI ditutup
dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Anang. Beliau berharap, melalui
kegiatan ini, para santri baru dapat lebih mengenal lingkungan dan nilai-nilai
yang ada di MBS Trenggalek, serta siap menjalani proses pembelajaran dengan
semangat yang tinggi.
Kegiatan FORTASI tahun ini
memberikan kesan mendalam bagi para peserta, baik dari segi materi yang
disampaikan maupun interaksi yang terjadi selama kegiatan. Semoga kegiatan ini
dapat menjadi bekal berharga bagi para santri dalam meniti perjalanan
pendidikan mereka di MBS Trenggalek. [Tim Redaksi]
COMMENTS