Kegiatan FORTASI Hari ke-1. Materi Program KBM dan Pengenalan Kurikulum Merdeka oleh Dallin Dheaghufiraningrum/ foto: Shafa
Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek gelar Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (FORTASI) tahun pelajaran 2024/2025 pada Senin – Kamis (15-18/7/24). Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Baitul Arqam, Pogalan untuk santri putra dan ruang kelas untuk santri putri yang bertempat di kampus pusat MBS Trenggalek, Jl. Ronggowarsito No.4, Sumbergedong. Panitia dalam kegiatan ini yaitu pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) MBS Trenggalek dan didampingi oleh asatidz dan ustadzat MBS Trenggalek. Fortasi 2024 diikuti oleh 94 peserta yang terdiri dari 71 santri SMP dan 23 santri MA.
Untuk mengisi kegiatan ini, ada beberapa materi yang disampaikan, seperti pengenalan lingkungan sekolah, pengenalan kurikulum dan strategi belajar, dasar-dasar Islam, psikolog remaja, public speaking dan jurnalistik, penyuluhan kebersihan diri, kemuhammadiyahan, wawasan tentang narkoba, keislaman, bahaya kenakalan remaja, pengenalan ekstrakulikuler tapak suci, ke-IPM-an/Keorganisasian, dan peraturan baris berbaris. Pemateri pada kegiatan ini mengundang dari ustadz/ustadzah MBS Trenggalek, BNN Kabupaten Trenggalek, Puskesmas, Dinas Sosial, Pimda 96 Tapak Suci Trenggalek, dan PD IPM Kababupaten Trenggalek.
Selain materi, IPM MBS Trenggalek juga memberikan ice breaking disertai doorprize agar peserta tidak bosan dengan kegiatan FORTASI dan juga dalam rengka memberikan apresiasi untuk peserta yang aktif bertanya kepada pemateri terkait materi yang disampaikan.
Foto Bersama Santri Baru MBS Trenggalek (Putri) dengan Pemateri/ foto: Shafa
Pada hari pertama, hari Senin, 15 Juli 2024 materi pengenalan lingkungan sekolah, program kegiatan belajar mengajar (KBM), kurikulum Merdeka dan strategi belajar disampaikan. Dallin Dheaghufiraningrum, selaku Waka Kurikulum SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek, menyampaikan materi tentang program KBM dan strategi belajar. Dia menyampaikan, dalam kegiatan belajar mengajar MBS Trenggalek akan menyelenggarakan Pendidikan terintegrasi.
“Anak-anak, untuk program belajar mengajar kita, kita akan melaksanakan pembelajaran yang terintegrasi. Terintegrasi itu, belajarnya pelajaran pondok dijadikan satu dengan belajar mata pelajaran umum. Jadi tidak seperti di pondok-pondok yang ada di Trenggalek, biasanya kalau pondok biasa itu, pelajaran pondok diajarkan di sore hari,” jelasnya.
Yang akrab disapa ustadzah Dallin itu juga mengatakan bahwa, kita akan menggunakan Kurikulum Merdeka dalam belajar mengajar. Kurikulum Merdeka itu kita akan diajarkan untuk aktif dalam pembelajaran dan dapat mempraktikkan materi wawasan maupun praktik dalam kehidupan sehari-hari.
“Nanti kita kalau belajar di kelas menggunakan kurikulum Merdeka. Kita harus bisa berkolaborasi ya. Para ustadz ustadzah akan memberikan pengajaran yang asik. Jadi kalian nanti harus mengikutinya dengan baik juga,” tuturnya.
“Dalam kurikulum Merdeka, kita nanti juga akan melakukan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang disingkat P5. Selama 3 tahun, kita belajar di SMP ini, kita akan menyelesaikan tema P5. Antara lain, Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa Raganya, Suara Demokrasi, Rekayasa dan Teknologi, dan Kewirausahaan,” lanjutnya.
Setelah itu, Ustadzah Dallin juga menjelaskan secara rinci tentang kegiatan P5 yang akan dilaksanakan di kelas dan di luar kelas. Dia berharap kegiatan P5 akan terlaksana dengan baik dan lancar untuk kelas VII, VIII, IX. [Tim Redaksi]
COMMENTS