Kegiatan Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren di MBS Trenggalek/ foto: Alfian mbsmu.com - MBS Trenggalek kembali menunjukkan komitmennya ...
|
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren di MBS Trenggalek/ foto: Alfian |
mbsmu.com - MBS Trenggalek kembali menunjukkan
komitmennya terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan pesantren melalui
Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) yang diadakan pada hari Rabu, 31
Juli 2024 di Mushola Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek,
Sumbergedong. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, Arifin, S.Pd.I., M.Pd.
selaku Kepala SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek, dr. Murti Rukiyandari selaku Kepala
Puskesmas Trenggalek, dan Agus Hari Widodo, S.Kep., M.Kep. selaku Kabid PMKB Dinas
Kesehatan Kabupaten Trenggalek bagian keperawatan dan Tim. Dihadiri juga dari Santri MBS
Trenggalek selaku kader kesehatan termasuk Ketua Pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren) Aqilah Salsabila At-Taufiqi kelas IX-C, dan Sekretaris Poskestren,
Chaidyradzika Anindya Pramesti IX-C SMP Muhammdiyah 1 Trenggalek.
Acara dimulai dengan pembukaan, yang
dilanjutkan dengan penampilan tari Saman dan nasyid dari santri kelas 3 dan 2.
Sambutan-sambutan dari Arifin S.Pd.I., M.Pd., dr. Murti Rukiyandari (Kepala
Puskesmas Trenggalek), dan Agus Hari Widodo, S.Kep., M.Kep. (Kabid PMKB Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek) tentang memperkuat pentingnya Poskestren dalam upaya menjaga kesehatan
santri.
Pemaparan Hasil Survei Poskestren
Salah satu agenda utama dalam
musyawarah ini adalah pemaparan hasil survei mawas diri yang dilakukan oleh
pengurus Poskestren MBS Trenggalek. Survei ini melibatkan 89 santri dan
mencakup berbagai aspek kesehatan dan kebersihan di lingkungan pesantren
- Kebersiha Diri Santri:
100% siswa menunjukkan perilaku menjaga kebersihan diri meliputi menggosok
gigi rutin, mandi rutin, rambut bersih, telinga bersih, kuku bersih dan
dipotong serta mengenakan pakaian yang bersih.
- Mawas Diri Fisik:
- 100% santri mematuhi kebiasaan buang air besar di WC yang
disediakan
- 100% santri tidak merokok di lingkungan pesantren.
- 98% santri mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS dari
petugas kesehatan.
- 100% santri meminta pertolongan ketika sakit.
- 55% santri mengikuti program Asuransi Kesehatan
(Askes).
- Santri mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, namun
hanya 65% yang memiliki status gizi normal.
- 34% santri mengalami gejala anemia, menunjukkan adanya
kebutuhan untuk memperbaiki gizi.
- 75% santri memiliki penglihatan yang normal, dan 98%
santri tidak mengalami gangguan pendengaran.
Agus Hari Widodo, memberikan umpan balik penting terkait hasil survei ini, khususnya
tentang cara menanggulangi anemia dan kekurangan gizi pada santri. Sistem
Poskestren di MBS Trenggalek, yang melibatkan 20 santri "Santri
Husada" sebagai role model, juga mendapatkan apresiasi karena telah
menjalankan kegiatan sesuai rencana dan memfasilitasi pengelolaan kesehatan dengan
baik.
Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek
dan Puskesmas Trenggalek juga mengapresiasi kebersihan lingkungan pesantren,
terutama kamar tidur santri yang sudah menggunakan dipan, sehingga menciptakan
lingkungan yang lebih rapi dan sehat.
MBS Trenggalek Sebagai Role Model
Dalam sambutannya, Arifin menegaskan
bahwa MBS Trenggalek memiliki visi untuk menjadi role model bagi
pesantren-pesantren lain di Kecamatan Trenggalek, terutama dalam pengelolaan
kesehatan dan kebersihan. Dengan Poskestren yang aktif, Arifin berharap dapat
mempromosikan kesehatan pesantren tidak hanya bagi santri tetapi juga bagi wali santri.
Harapan ini juga termasuk mengubah pandangan masyarakat yang menganggap
pesantren sebagai tempat yang kumuh, menjadi pesantren yang bersih, sehat, dan
nyaman untuk menuntut ilmu.
|
Sambutan Arifin, S.Pd.I., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Trenggalek/ foto: Alfian |
Musyawarah ini menjadi bukti bahwa
MBS Trenggalek serius dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan dan
kebersihan di lingkungan pesantren. Langkah-langkah yang telah diambil
diharapkan dapat terus ditingkatkan, sehingga MBS Trenggalek dapat menjadi
contoh terbaik bagi pesantren-pesantren lain di wilayah Trenggalek. [Tim Redaksi]
COMMENTS