Yuriska Dyah Arninda, penanggung jawab santri putri MBS Trenggalek, menjelaskan bahwa perlombaan memasak kali ini mengusung tema olahan ayam. Setiap peserta diberi bahan dasar ayam seberat seperempat kilogram untuk diolah menjadi berbagai menu kreatif. "Santri diberi bahan dasar ayam sebanyak satu perempat kilogram. Mereka bisa berkreasi sesuai keinginan. Ada yang membuat tahu baso, chicken teriyaki, kreasi paha ayam, bahkan ada yang membuat pangsit goreng," ujar Yuriska saat diwawancarai.
Suasana Memasak Santriwati MBS Trenggalek/foto: Riris |
Selain lomba memasak, rangkaian kegiatan Maulid Nabi di MBS Trenggalek juga mencakup berbagai perlombaan lainnya, seperti kaligrafi, cerdas cermat, reporter, dan kebersihan asrama. Kegiatan ini ditutup dengan kajian Maulid Nabi oleh Ustadz Anang Wahid Cahyono, Direktur MBS Trenggalek.
Lomba Reporter dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW/ foto: Candra |
Yuriska menambahkan bahwa tujuan dari perlombaan memasak ini tidak hanya untuk mengasah kreativitas para santriwati, tetapi juga untuk meningkatkan kebersamaan antar asrama. "Lomba ini memang bertujuan untuk menjalin kekompakan antar asrama. Peserta dibagi per lantai, jadi hanya ada empat kelompok, dan setiap kelompok terdiri dari santriwati kelas 1 hingga kelas 6," jelasnya.
Melalui kegiatan ini, para santriwati MBS Trenggalek mendapatkan kesempatan untuk mengekspresikan diri sekaligus memperkuat tali silaturahmi di antara mereka. Perayaan Maulid Nabi di MBS Trenggalek pun berjalan dengan meriah dan penuh kebersamaan. [Tim Redaksi]
COMMENTS